menyengat juga dapat menimbulkan polusi udara ,selain itu lalat sangat banyak yaitu bisa jadi sumber penyakit ,seperti diare dan penyakit lainnya yang terbang ke pemukiman penduduk.
Ada juga di temukan diduga menggunakan BBM bersubsidi seperti solar ,dengan kapasitasnya ayam 10-50.000 dan 110.000 ekor sungguh fantastis.
Pengaaman kandang juga tidak ada seperti pagar selain karena pagar bisa berfungsi ayam keluar bisa terjaga takut mengganggu ketertiban warga sekitar .
Selain itu di temukan di beberapa tempat terdapat BBM tabung gas melon 3 kg khusus buat orang miskin , tapi di sini di pakai untuk usaha dengan kapasitas ayam 30 ribu, diduga milik kandang MM bertempat di
Di tempat lainya juga di temukan diduga penyalahgunaan BBM solar yaitu milik SJ menggunakan BBM token milik orang lain
Penuelusuran awak media dari beberapa kandang sepertinya mereka tenang-tenang aja .
Saat di konfirmasi salah satu pengguna BBM Bersubsidi yang minjam kartu BBnya ke sesama pengusaha ternak ayam mengatakan kepada awak media lewat Wa berinisial SJ mengatakan "betul pak menggunakan BBM bersubsidi sejenis solar itu juga kartu BBM nya pinjam dari Teman,ungkapnya.
Di tempat berbeda pemilik kandang ayam lewat sambungan wa mengatakan kepada awak media"kalau soal solar tadinya dexlite sekarang pakai arang kilahnya.
Di saat di tanya awak media terkait bau menyengat dan lalat banyak di kandang diduga milik UU mengatakan"soal lalat sedikit sekarang pak,juga tidak menyebar ke lingkungan warga sekitar,imbuhnya.
UU menambahkan saat di tanya belum ada pengaman pemagaran mengatakan baru proses pak .
Di beberapa tempat yang ada di Cijaku diduga juga banyak prosedur dan SOP belum di tempuh,mengingat selain bisa dampak buruk ke wilayah sekitar warga,karena tidak memperhatikan amdalnya.
Kepada pihak terkait Krimsus Polres Lebak khusus terkait dugaan penyalah gunakan BBM,Kasat pol PP meneinfak ketertiban maupun dari dinas tata ruang dan PTSP segera bertindak agar perusahaan tersebut menempuh prosedur yang legal dan memperhatikan dampak lingkungan.

0 Komentar