Breaking News

Desa Sindangheula Kembangkan Sapu Lidi Sawit jadi Produk Ekspor Bersama Tim FSRD ITB

KOMPASBANTEN.com
SERANG ]Provinsi Banten – Pemerintah Desa (Pemdes) Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, memberikan apresiasi atas kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh tim Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB) pada Sabtu (22/11/2025) di Kantor Desa Sindangheula.

Kegiatan yang mengusung tema “Pengembangan Desain Sapu Lidi Sawit sebagai Produk Ekspor” ini diikuti oleh lebih dari 60 peserta, terdiri dari perangkat desa, Ketua RW dan RT, serta masyarakat umum.

Program tersebut merupakan bagian dari Pengabdian Masyarakat DPMK Skema Top Down Tahun 2025, diselenggarakan oleh Design Ethnography Lab FSRD ITB dan didukung penuh oleh DPMK ITB.

Kepala Desa Sindangheula, Suheli, S.Kom.I., MM, menyampaikan rasa syukur atas terpilihnya desanya sebagai lokasi kegiatan.

“Alhamdulillah kami kedatangan tim dari Institut Teknologi Bandung. Warga kami sudah berpengalaman dalam persapuan, namun pelatihan ini membuka wawasan baru. Tidak hanya membuat sapu lidi, tapi juga produk lain seperti vas bunga hingga suvenir,” ujarnya.

Suheli menegaskan bahwa kegiatan tersebut sejalan dengan upaya Pemdes dalam meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengembangan potensi lokal.

“Kami berharap pelatihan ini memberikan nilai tambah bagi para pengrajin, sehingga taraf ekonomi masyarakat bisa terus meningkat,” tambahnya.

Tim ITB yang dipimpin oleh Prananda L. Malasan, Ph.D, memberikan dua materi utama, yaitu:

 inovasi produk berbasis sapu lidi sawit

 -Pelatihan wirausaha dan bisnis model kanvas

-Prananda mengungkapkan bahwa antusiasme warga melebihi ekspektasi awal.

“Peserta yang awalnya diperkirakan 40 orang, bertambah menjadi 65. Ini menunjukkan masyarakat Sindangheula punya semangat besar untuk berkembang,” jelasnya.

Ia juga membuka peluang kerja sama berkelanjutan.

“Insya Allah tahun depan kami berharap bisa terus bekerja sama. Mengembangkan inovasi tidak cukup satu kali, harus terus berulang agar mencapai kualitas terbaik,” ujarnya.

Kegiatan ini menjadi langkah awal menuju transformasi produk sapu lidi sawit dari kerajinan tradisional menjadi komoditas berdaya saing tinggi, sekaligus membuka peluang ekspor dari desa.
(Jaenal/Red)

0 Komentar

Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
© Copyright 2022 - KOMPAS BANTEN