CILEGON,Banten] Pemerintah Provinsi Banten melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Rapat Persiapan Gladi Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Kegagalan Teknologi Industri tingkat provinsi, Senin (24/11/2025), bertempat di Aula BPBD Kota Cilegon.
Kegiatan resmi dibuka oleh Kalaksa BPBD Banten, Lutfi, dan dihadiri berbagai unsur strategis, mulai dari TNI, Polri, instansi pemerintah, hingga relawan dan dunia industri. Kota Cilegon dipilih sebagai lokasi kegiatan mengingat kawasan ini merupakan sentra industri kimia terbesar di Banten, sehingga memerlukan kesiapsiagaan terpadu dan terukur.
Peserta yang Hadir
Rapat koordinasi ini melibatkan unsur lengkap, di antaranya:
* Korem 064/MY melalui Pasilat Kapten Inf. Jajang
* Sat Brimobda Banten Kompol Tomi dan AKP Lili
* Polres Cilegon Ipda Sumaji
* Danpos Merak Lanal Banten Kapten Laut Nana Suryana
* Pasi Ops Kodim 0623 Cilegon Kapten Inf. Daulay
* RAPI & ORARI
* BPBD Kota Cilegon, Pemadam Kebakaran, PMI, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Satpol PP
* Perwakilan pabrik kimia se-Cilegon
* Relawan Pentaholic, perguruan tinggi, ormas/LSM, wartawan, serta peserta lintas organisasi lainnya.
Kegiatan dipandu oleh Kusnadi (BPBD Banten), Ferry (Perwakilan Pabrik Kimia Cilegon), dan Faturochman (BPBD Kota Cilegon).
Fokus Utama Kesiapsiagaan
Rapat ini bertujuan untuk:
* menyusun skenario gladi lapangan terkait potensi kegagalan teknologi industri,
* memperkuat sistem komunikasi terpadu antarinstansi,
* memastikan kesiapan peralatan, SOP, dan jalur evakuasi,
* meningkatkan respon cepat terhadap insiden industri berisiko tinggi.
BPBD Banten menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor menjadi kunci dalam meminimalisir dampak kedaruratan, terutama di wilayah dengan aktivitas industri padat seperti Cilegon.
Harapan Pelaksanaan Gladi
Melalui persiapan ini, pemerintah daerah menargetkan gladi kesiapsiagaan dapat dilaksanakan secara optimal, melibatkan unsur pemerintah hingga masyarakat.
Langkah ini diharapkan tidak hanya memperkuat penanganan saat insiden terjadi, tetapi juga mendorong budaya pencegahan, mitigasi, dan respons cepat sebagai bagian dari ketahanan daerah di sektor industri.(pers.co.id)
(Tata. Voicewords.red)
Cilegon. Provinsi Banten — Pemerintah Provinsi Banten melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Rapat Persiapan Gladi Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Kegagalan Teknologi Industri tingkat provinsi, Senin (24/11/2025), bertempat di Aula BPBD Kota Cilegon.
Kegiatan resmi dibuka oleh Kalaksa BPBD Banten, Lutfi, dan dihadiri berbagai unsur strategis, mulai dari TNI, Polri, instansi pemerintah, hingga relawan dan dunia industri. Kota Cilegon dipilih sebagai lokasi kegiatan mengingat kawasan ini merupakan sentra industri kimia terbesar di Banten, sehingga memerlukan kesiapsiagaan terpadu dan terukur.
Peserta yang Hadir
Rapat koordinasi ini melibatkan unsur lengkap, di antaranya:
* Korem 064/MY melalui Pasilat Kapten Inf. Jajang
* Sat Brimobda Banten Kompol Tomi dan AKP Lili
* Polres Cilegon Ipda Sumaji
* Danpos Merak Lanal Banten Kapten Laut Nana Suryana
* Pasi Ops Kodim 0623 Cilegon Kapten Inf. Daulay
* RAPI & ORARI
* BPBD Kota Cilegon, Pemadam Kebakaran, PMI, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Satpol PP
* Perwakilan pabrik kimia se-Cilegon
* Relawan Pentaholic, perguruan tinggi, ormas/LSM, wartawan, serta peserta lintas organisasi lainnya.
Kegiatan dipandu oleh Kusnadi (BPBD Banten), Ferry (Perwakilan Pabrik Kimia Cilegon), dan Faturochman (BPBD Kota Cilegon).
Fokus Utama Kesiapsiagaan
Rapat ini bertujuan untuk:
* menyusun skenario gladi lapangan terkait potensi kegagalan teknologi industri,
* memperkuat sistem komunikasi terpadu antarinstansi,
* memastikan kesiapan peralatan, SOP, dan jalur evakuasi,
* meningkatkan respon cepat terhadap insiden industri berisiko tinggi.
BPBD Banten menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor menjadi kunci dalam meminimalisir dampak kedaruratan, terutama di wilayah dengan aktivitas industri padat seperti Cilegon.
Harapan Pelaksanaan Gladi
Melalui persiapan ini, pemerintah daerah menargetkan gladi kesiapsiagaan dapat dilaksanakan secara optimal, melibatkan unsur pemerintah hingga masyarakat.
Langkah ini diharapkan tidak hanya memperkuat penanganan saat insiden terjadi, tetapi juga mendorong budaya pencegahan, mitigasi, dan respons cepat sebagai bagian dari ketahanan daerah di sektor industri.
[Yos/Red]
0 Komentar